Tukeran link



Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali

www.iboruka.com

Tukeran link



Copy the code under on your blog, i will linkback

Photobucket

Sabtu, 20 Maret 2010

PENYAKIT ADENOID

ADENOID ATAU RADANG TONSIL ATAU AMANDEL

Radang tonsil-adenoid, dalam bahasa awam sering disebut amandel, adalah penyakit yang sering ditemukan terutama pada anak-anak.
Secara sederhana, penyakit ini terbagi atas radang tonsil-adenoid akut (mendadak) dan radang tonsil-adenoid kronis (menahun). Selain pembagian itu, masih ada pembagian lain yang tidak saya jelaskan di sini. Tonsil terletak pada kedua lipatan pilar rongga mulut sehingga bila ia membesar kita dapat melihatnya saat membuka mulut lebar di depan
kaca. Sedangkan adenoid terletak pada dinding belakang tengah nasofaring yang di kanan dan kirinya, agak ke atas, terletak muara tuba Eustachius yaitu saluran yang menghubungkan antara telinga tengah dengan nasofaring.
Tonsil membesar maksimal pada anak usia 5-6 tahun, sedangkan adenoid membesar maksimal pada usia 3-4 tahun. Setelah itu mengecil dan biasanya hilang sama sekali setelah usia anak mencapai 12-14 tahun.
Dengan demikian, setelah usia pubertas, adenoid sudah tidak ditemukan. Tonsil dan adenoid merupakan jaringan limfoid yang pada keadaan normal berperan membantu sistem imunitas, tetapi bila telah terjadi infeksi kronis maka akan terjadi pengikisan dan fibrosis dari jaringan
limfoid. Dan pada penyembuhan jaringan limfoid tersebut akan diganti oleh jaringan parut yang tidak berguna.
Bila infeksi berlangsung terus-menerus maka perubahan jaringan limfoid menjadi jaringan parut pun akan makin banyak dan berlangsung terus-menerus pula sehingga pada akhirnya seluruh tonsil akan berubah menjadi jaringan parut sehingga akibatnya tidak ada lagi berfungsi.
Bahkan justru tonsil-adenoid itu sendiri akan menjadi fokus infeksi yang secara periodik dapat menyebarkan bakteri berbahaya bagi tubuh secara keseluruhan. Penyebab yang tersering dari radang tonsil-adenoid akut adalah bakteri berbentuk kokus (lebih dari 50 persen) dan sisanya adalah infeksi virus. Sedangkan penyebab radang tonsil-adenoid kronis selain bakteri berbentuk kokus juga dapat ditemukan bakteri lain yaitu golongan gram negatif.
Cara penularan infeksi tonsil-adenoid akut pada seseorang dapat terjadi langsung melalui percikan ludah (droplet infection) yang mengandung bakteri dari orang lain yang sedang menderita radang tonsil. Pada anak, karena imunitas tubuhnya belum sempurna, maka bila
ia telah tertular radang tonsil maka selanjutnya penyakitnya cenderung untuk kambuh dan menjadi kronis.
Radang tonsil-adenoid kronis merupakan kelanjutan dari radang tonsil-adenoid akut. Beberapa faktor kecenderungan pada anak yang dapat menimbulkan radang tonsil-adenoid kronis adalah pengobatan radang tonsil-adenoid akut yang tidak tuntas, rangsangan berupa iritasi kronis dari asap rokok, iritasi kronis dari makanan (pedas, minyak goreng yang sudah rusak dan es), pengaruh cuaca dan pergantian musim, suhu udara ruangan yang terlampau dingin dan kebersihan rongga mulut yang buruk.

Gejala
Gejala radang tonsil-adenoid akut adalah rasa nyeri pada saat menelan bahkan kadang-kadang rasa nyeri tersebut terasa sampai di telinga (otalgia). Pada anak kecil mungkin ia akan menjadi rewel, tidak mau makan, mengeluh telinganya sakit bahkan sering disertai
pembengkakan dan nyeri tekan pada kelenjar getah bening yang terletak pada perbatasan antara dagu-leher. Gejala lainnya adalah rasa lesu, nyeri sendi, demam yang cukup tinggi. Pada anak suhu tubuh dapat mencapai 40o C.
Gejala dari radang tonsil-adenoid kronis adalah rasa mengganjal atau rasa kering di tenggorok, tidur mendengkur, kesulitan bernapas dan napas kadang berbunyi akibat pembesaran adenoid serta bau mulut menjadi tidak segar. Pada keadaan di mana terjadi kekambuhan pada radang tonsil-adenoid kronis maka gejala yang timbul merupakan gabungan kedua gejala di atas. Kedua bentuk radang di atas dapat menyebabkan komplikasi cukup serius, dimulai pada organ yang letaknya dekat dengan tonsil itu sendiri sampai pada organ yang letaknya jauh dari tonsil dengan cara mengikuti aliran darah (hematogen) atau getah bening.Komplikasi dapat berupa timbulnya nanah pada peritonsil, abses parafaring, radang telinga tengah akut, radang telinga tengah kronis (congekan), radang sinus paranasal (sinusitis), radang bronchus paru (bronkhitis) , radang ginjal (glomerulonefritis) , radang otot jantung (miokarditis) dan radang sendi (arthritis).
Pengobatan radang tonsil-adenoid akut berupa pemberian antibiotik, penurun panas, vitamin, serta terapi penunjang lain sesuai indikasi dan jangan lupa istirahat yang cukup. Pada keadaan ini anak sebaiknya dijaga agar tidak terlalu banyak beraktivitas, selain untuk
mempercepat penyembuhan juga mengurangi risiko menularkan penyakitnya pada adik, saudara atau temannya.
Tidak semua radang tonsil-adenoid kronis harus dioperasi. Biasanya operasi pengangkatan tonsil-adenoid baru dilakukan bila pada kontrol lanjutan terdapat kecurigaan mengarah timbulnya komplikasi berbahaya. Pada keadaan di mana terdapat radang tonsil-adenoid kronis berulang lebih dari 6 kali per tahun selama dua tahun berturut-turut, radang
tonsil-adenoid kronis dengan komplikasi (sebagaimana diuraikan di atas), maka operasi sangat dianjurkan dengan tujuan mempercepat penyembuhan penyakit dan mengurangi risiko timbulnya komplikasi yang lebih berat.
Dalam menentukan waktu operasi yang tepat, dokter spesialis THT akan bekerja sama dengan dokter spesialis anak. Beberapa pedoman yang dapat dipakai dalam menentukan waktu operasi adalah: infeksinya telah reda atau anak bebas demam paling sedikit lima hari, hasil pemeriksaan darah tepi dalam batas normal, fungsi pembekuan serta masa perdarahan
normal serta fungsi jantung-paru normal.
Sebenarnya komplikasi radang tonsil-adenoid pada anak dapat dicegah dengan memperhatikan gizi anak, kebersihan anak dan menjauhkan anak dari hal-hal yang berbahaya seperti asap rokok. Satu hal yang sebaiknya dilakukan adalah segera konsultasikan ke dokter bila anak Anda sakit.

SEBENARNYA APA SIH ADENOID ITU?
Adenoids adalah suatu kelenjar yang sejenis dengan amandel yang melindungi anak-anak dari serangan penyakit. Adenoid merupakan organ tubuh yang satu paket dengan amandel sehingga dalam penyebutannya seringkali disebut sebagai tonsil adenoid, kalau amandel letaknya di ujung mulut, adenoid berada di ujung terdalam dari hidung, yang merupakan titik pertemuan antara mulut dengan hidung.
Terletak dibelakang hidung dan di langit-langit mulut. Untuk melihatnya tidak semudah kita melihat amandel, seorang dokter membutuhkan cermin kecil atau sekup kecil khusus untuk mengintip adenoid.
Adenoid merupakan suatu bagian sistem kekebalan tubuh pada anak, berfungsi untuk menangkap penyebab infeksi seperti virus dan bakteri. Adenoid ini memproduksi antibodi sebagai benteng yang melindungi tubuh dari penyakit terutama yang berasal dari udara yang masuk melalui hidung.
Meski sepertinya berbeda, tonsil dan adenoid sebenarnya satu yaitu amandel. Sejak bayi, dalam keadaan normal, amandel terus membesar hingga anak berumur 5-6 tahun. Tonsil bisa dengan mudah terlihat bila anak membuka mulutnya lebar-lebar. Sementara adenoid terletak pada dinding belakang tengah nasofaring yang di kanan dan kirinya. Adenoid terus membesar hingga anak berumur 3-4 tahun. Setelah itu ia akan mengecil dan akhirnya hilang sama sekali ketika anak berumur 12-13 tahun.
Seperti halnya amandel, adenoid akan membantu menjaga kesehatan tubuh kita dengan cara menangkap bakteri-bakteri dan virus-virus berbahaya yang masuk melalui udara. Adenoid juga mengandung sel-sel yang membuat antibody untuk melawan infeksi. Adenoid berperan penting sebagai pelawan infeksi pada bayi dan anak-anak. Tapi kemudian menjadi berkurang perannya pada saat anak-anak tersebut bertumbuh besar dan tubuhnya mulai membentuk antibodi untuk melawan bibit-bibit penyakit.
Beberapa dokter percaya bahwa adenoid tidaklah begitu penting setelah anak-anak mencapai usia 3 tahun. Kenyataannya adenoid akan mulai mengecil diusia 5 tahun bahkan bisa hilang sama sekali.
Pembengkakan pada “adenoid” dan amandel. Sehingga menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasan. Pada perkembangannya ternyata pembengkakan adenoid ini merupakan penyebab dari penyakit – penyakit lainnya pada putri kami, yaitu sinusitis dan infeksi pada gendang telinga.
Parahnya, pada saat terserang flu, penderitaan si kecil akan bertambah hebat, yang di akibatkan oleh lendir yang dihasilkan oleh tubuhnya untuk melawan virus influenza tersebut tidak bisa keluar melalui hidung atau mulut karena terhambat oleh besarnya ukuran adenoid dan amandel akibat radang, sehingga lendir tersebut akan mengalir ke bagian gendang telinga yang bisa menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat sehingga sepanjang malam putri kami tidak bisa tidur, dan ternyata juga menurunkan kualitas pendengarannya.

Pembesaran adenoid dapat menyumbat parsial atau total respirasi hidung sehingga terjadi ngorok, percakapan hiponasal, dan membuat anak akan terus bernapas melalui mulut.

Anak akan mengalami gangguan konsentrasi akibat kekurangan oksigen, mudah mengantuk akibat tidur yang terganggu pada malam hari sehingga juga akan mengganggu prestasi belajarnya. Irawati Nina (1994) melaporkan satu kasus pembesaran adenoid dan tonsil yang menyebabkan terjadinya korpulmonal serta penyakit jantung kongestif.
PENYEBAB :
Sebetulnya, apa penyebab radang tonsil-adenoid itu? Tak lain dan tak bukan ia sejenis bakteri berbentuk kokus. Ini terjadi lebih pada 50% dari kasus radang tonsil-adenoid akut.

Adapun cara penularan radang tonsil-adenoid akut melalui air ludah orang yang sedang menderita radang tonsil yang banyak mengandung bakteri. Pada anak-anak, lantaran imunitas tubuhnya belumlah sempurna, maka jika ia sekali saja pernah tertular radang tonsil, maka penyakit ini cenderung akan kambuh. Bahkan jadi kronis.
Sementara yang menyebabkan radang tonsil-adenoid kronis adalah bakteri golongan gram negatif dan bakteri berbentuk kokus.
GEJALA :
Gejala Radang Tonsil Adenoid Akut:
Rasa nyeri saat menelan, bahkan nyerinya hingga ke telinga
1. Rewel
2. Tak mau makan
3. Kelenjar getah bening yang terletak diantara dagu dan leher membengkak
4. Lesu
5. Nyeri sendi
6. Panas tinggi hingga 40 derajad celcius
Gejala Radang Tonsil Adenoid Kronis:
1. Timbul rasa mengganjal dan kering di tenggorok
2. Saat tidur mendengkur
3. Sulit bernafas
4. Bau mulut tak segar
Bila Anak Terserang Radang Tonsil Adenoid
1. Istirahat cukup
2. Tak banyak beraktifitas, selain memulihkan kondisi juga mencegah penularan ke anak atau saudara lain.
3. Beri antibiotik (sesuai saran dokter)
4. Beri penurun panas.
5. Kompres hangat pada leher dan dada anak 2 kali sehari.
6. Berkumur dengan air garam hangat 3-4 kali sehari.
7. Minum sari buah
KAPAN ADENOID PERLU DIPERHATIKAN?
Adenoid yang membesar adalah hal yang biasa. Ketika hal ini terjadi, amandel juga biasanya membesar. Adenoid yang membesar atau terinfeksi dapat membuat anak-anak susah bernafas dan menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
“ Hidung tersumbat, sehingga anak-anak hanya bisa bernapas lewat mulut.
“ Mengorok saat tidur
“ Tenggorokan sakit
“ Kelenjar di leher membengkak
“ Berkurangnya pendengaran
LANGKAH YANG PERLU DIAMBIL ?
Pada kasus my DHEA, langsung kubawa ke Dokter THT :
Dicek bagian leher, amandel dan sekitarnya. Begitu dia melihat ukuran tonsil(amandel) dan adenoid yang tidak normal, beliaunya mengecek telinga dengan alat seperti ini :
yang ternyata gendang telinganya sudah membengkak. Emang keluhan yang keluar dari DHEA adalah telinga bagian dalam sakit banget, ternyata hasil diagnosa dokter adalah adenoidnya membesar sehingga menutup saluran pernafasan sementara amandelnya malahan normal aja. Sehingga tidak bisa bernafas melalui hidung tapi melalui mulut, sementara DHEA lagi kena flu dan pilek sehingga ada cairan yang menumpuk ke bagian dalam telinga yang tertahan oleh gendang telinga yang kalo dalam kondisi normal berwarna putih, namun kemaren malem berwarna merah kayak jerawat yang mau meletus, nah hal ini yang menyebabkan telinga DHEA terasa sakit dan mengalami penurunan fungsi pendengaran. Wadhuhhhhh ….
SARAN DOKTER :
Langkah pertama adalah pemberian obat”an untuk mengurasi rasa sakit di telinga, mengurangi pembesaran adenoid dan menyembuhkan flu n pileknya.
Setelah itu, kontrol lagi untuk melihat kondisi adenoidnya, apakah cukup pengobatan rutin aja atokah bisa untuk persiapan operasi. Tentang operasi ini, informasinya adalah untuk pengambilan adenoidnya yang sebetulnya adalah adenoid dikerok agar saluran pernafasan tidak terganggu, pada proses ini, amandel bisa sekalian dipantau (apabila memang mengganggu maka diambil juga), Istilah medisnya yaitu ADENOIDEKTOMI yang prosesnya sekitar 10-15 menit saja dan pemulihannya sekitar 3 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

ShoutMix chat widget